Sapi yang ada sekarang ini berasal dari
Homacodontidae yang dijumpai pada babak Palaeoceen. Jenis-jenis primitifnya
ditemukan pada babak Plioceen di India. Sapi Bali yang banyak dijadikan
komoditi daging/sapi potong pada awalnya dikembangkan di Bali dan kemudian
menyebar ke beberapa wilayah seperti: Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi. Sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan
ongole) dan sapi Madura banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi. Sapi jenis Aberdeen angus banyak terdapat di
Skotlandia.
Sapi Simental banyak terdapat di Swiss. Sapi Brahman berasal dari India
dan banyak dikembangkan di Amerika.
Jenis sapi potong yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia
dan sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis sapi potong itu, masing-masing
mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran
tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan).Sapi-sapi Indonesia
yang dijadikan sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura. Selain itu juga
sapi Aceh yang banyak diekspor ke Malaysia
(Pinang). Dari populasi sapi potong yang ada,
yang penyebarannya dianggap merata masing-masing adalah: sapi Bali, sapi PO, Madura dan Brahman.
Sapi Bali berat badan mencapai 300-400 kg. dan persentase karkasnya 56,9%. Sapi
Aberdeen angus (Skotlandia) bulu berwarna hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh
rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat
mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk dipelihara sebagai sapi potong.
Sapi Simental (Swiss) bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau
kekuning-kuningan. Pada bagian muka, lutut kebawah dan jenis gelambir, ujung
ekor berwarna putih.
Sapi Brahman (dari India),
banyak dikembangkan di Amerika. Persentase karkasnya 45%. Keistimewaan sapi ini
tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan, jenis pakan (rumput dan
pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun.
Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan
panas.
Memelihara
sapi potong sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging dan
susu, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang dan sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan meranih gerobak, kotoran sapi
juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan
oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat
memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur.
Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1) Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu,
ikat pinggang, topi, jaket.
2) Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan
perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan
3) Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan
seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan
manusia.
Mengenai persiapan lokasi yang ideal untuk membangun kandang
adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah
dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak
minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang
serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya lebih baik dilakukan secara
berkelompok di tengah sawah atau ladang. Dengan membuat kandan bersama secara terpadu , sehingga masih bisa dimafaatkan limbah ikutannya. seperti air kemih dan clethongnya.
|
sapi potong dapat pula dipadukan kegiatan pertanian terpadu |
|
beberapa produk ikutan yang mampu menambah value |
|
|
|
manfaat limbah dari kotoran sapi baik urine maupun clethong |
|