Kabupaten Jember , mempunyai karakteristik
sosio-agraris dengan keanekaragaman etnis sebenarnya mempunyai ciri dan
karakter pangan tradisional yang dapat menjadi “counter culture” modernitas.
Masih adanya beberapa produk pangan seperti jenis beras lokal, nasi jagung,
tiwul, gadung, suwek, umbi-umbian serta makanan khas daerah menjadi bukti
adanya pelestarian kreatifitas masyarakat terhadap pangan lokal. Walaupun
terjadi peminggiran pemahaman pangan lokal oleh budaya praktis dari masyarakat
modern. Untuk itu diperlukan keterlibatan semua elemen masyarakat dalam
memelihara dan menguatkan pemahaman akan pentingnya pangan lokal sebagai bagian
dari mewujudkan ketahanan pangan untuk merebut kedaulatan pangan rakyat. Hal
ini juga perlu adanya kebersamaan program antara pemerintah, DPRD dan petani
dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan tetap melibatkan komponen masyarakat
dan organisasi petani sebagai basis produksi.
pada stiap organ tani di Jember untuk sebisanya membudidayakan tanaman pangan dan mengkonsumsinya dan membuat variasi makanan sehingga dalam keadaan rawan pangan nantinya yang disinyalir terjadi di 2013-2014 masyarakat tetap surviver.Hidup petani Jember..Hidup kaoem tani Indonesia..(JB, aktivis tani,mahasiswa jurusan ks di fisip UJ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar