Entri Populer

Sabtu, 15 September 2012

nagapatra setooan


Pasar modern jember , mimpi akan jadi kenyataan
Pasar  tradisional sebenarnya mampu menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan . Bila pasar  tradisional nantinya dikelola secara modern maka dimungkinkan mampu mendatangkan banyak pembeli. Maka ekonomi kerakyatan via pasar yang sudah dikelola dengan baik hasilnya diharapkan mendongkrak pendapatan usaha agribisnis di kabupaten Jember. Di tengah pesatnya pembangunan dan pengembangan perumahan sebagai kebutuhan pemukiman rakyat Jember , baik sebagai kawasan perumahan elit maupun ekonomis, pembangunan fasum semacam pasar seringkali tidak menjadi focus fasilitas utama . Akibatnya  penghuni pilihannya pada pasar tradisional disekitarnya. Pasar tradisional yang terkesan becek, kotor, kumuh, dan banyak preman, tentu bukan tempat belanja yang layak untuk ibu-ibu terutama wanita karir, tetapi apa mau dikata mereka tak punya alternatif.  Jadi perlu disiasati agar kesan kumuh pasar tradisional menjadi penuh keasrian dan rapi. Tentu saja hal itu membutuhkan pemikiran pihak pengelola agar mendandani  pasar tradisional menjadi pasar modern, tapi tetap mempertahankan sifat-sifat tradisionalnya.
Sifat pasar tradisional yaitu masih terdapat tawar menawar secara langsung, antara konsumen (pembeli) dan produsen(pedagang atau penghasil ). Transaksi langsung tersebut mulai dari  kebutuhan bahan-bahan masakan yang segar bahkan bumbu komplit sampai barang kelontong, buah bunga segar maupun peralatan rumah tangga. Dalam pasar tradisional konsumen diharapkan merasa nyaman dan aman ketika mereka berbelanja. Berdesakan, bau tidak sedap,banyaknya copet, pengamen, pengemis dan lapak yang seadanya, itu bukan sifat-sifat pasar tradisional. Hal diatas tadi adalah ekses dari pengelolaan pasar tradisional yang kurang baik, sehingga ketika berlangsung bertahun-tahun maka image yang terbangun terkesan adalah kesemrawutan pasar tradisional. 
Pasar tradisional yang dikelola secara modern, sebenarnya cukup dibangun dengan bangunan di atas tanah 4 hektar, terdapat bangunan dengan kapasitas berkisar 2000 lapak ukuran rata-rata 10m2, lahan area parkir pengunjung dan lahan untuk naik turunnya barang dagangan. Jika ditata dengan management pasar modern, dimungkinkan akan meningkatkan pendapatan pedagang secara optimum. Secara umum pasar ini tidak merubah sifat dan kebiasaan pasar tradisional. Pertama; Di lapak  para pedagang menjajakan dagangannya, mulai dari segala jenis sayuran, bumbu masak, tempe, tahu, dan bahan makanan lainnya hingga pedagang ikan dan daging ada di sini, layaknya pasar tradisional biasa. Bedanya dengan pasar tradisional biasa, lapaknya tertata rapi, bersih asri dan teratur.
Pengaturan lapak  terletak di los bagian dalam bangunan pasar, dan sengaja dibuat sedikit tinggi sekitar 1m-an, sehingga pembeli tidak perlu jongkok pada saat berbelanja. Di bagian tengah terdapat 509 unit lapak dengan ukuran 5 meter persegi per unit (couple), terbagi dalam beberapa kelompok lapak sesuai dengan jenis dagangannya. Ada lorong untuk pedagang sayur, lorong pedagang daging, di bagian lain khusus untuk pedagang ikan basah.
Masih di bagian dalam pasar, lapak-lapak ini dikelilingi oleh 320 kios dengan ukuran antara sembilan hingga 15 meter per-unit. Lalu, di sisi luar bangunan pasar yang berbentuk empat persegi terdapat 200 ruko dengan ukuran 40 meter persegi per-unit Pasar Setoan Modern  ini tidak hanya berlangsung dari pukul 04.00 hingga pukul 17.00 WIB yang merupakan jam operasi pasar, tapi pada malam hari giliran kafe tenda menggelar berbagai jenis kuliner. Tidak kurang dari 100 buah kafe tenda yang berdiri di lahan parkir seluas 0,8 hektar yang mengitari bangunan pasar.
Pengemasan pasar tradisional menjadi pasar modern, seperti Pasar Setoan Modern ini, diharapkan mampu menahan gempuran mal, supermarket, dan hypermarket. Ada anggapan bila Pasar Setoan Modern setelah dibangun di Jember tidak akan diminati pengunjung. Harapanya pengunjung yang berbelanja di sini adalah ibu atau bapak-bapak tidak hanya dari kelas menegah bawah tetapi juga dari kelas menengah ke atas. Mereka berpakain rapi dan necis dengan dandanan yang apik. Para pengunjung ini bukan hanya dari kawasan perumahan, tapi juga dari perumahan lain di seputar kecamatan sumbersari dan bahkan kecamatan lainnya.

Para pedagang di Pasar Setoan Modern  ini diharapkan nantinya berhimpun sebuah organisasi beranggotakan  pedagang . Hal itu dibentuk sebagai upaya mewujudkan salah satu basis ekonomi rakyat yang bisa diandalkan, dan mempertegas peran pedagang pasar sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem ekonomi nasional. Para pedagang akan dicreated  memperoleh beberapa keuntungan, antara lain: kemudahan mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), menjalin hubungan yang baik sesama pedagang, dan menjalin hubungan yang baik antara pedagang dan pengelola pasar sebagai mitra bisnis yang saling menguntungkan.

nagapatra setooan


Pasar modern jember , mimpi akan jadi kenyataan
Pasar  tradisional sebenarnya mampu menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan . Bila pasar  tradisional nantinya dikelola secara modern maka dimungkinkan mampu mendatangkan banyak pembeli. Maka ekonomi kerakyatan via pasar yang sudah dikelola dengan baik hasilnya diharapkan mendongkrak pendapatan usaha agribisnis di kabupaten Jember. Di tengah pesatnya pembangunan dan pengembangan perumahan sebagai kebutuhan pemukiman rakyat Jember , baik sebagai kawasan perumahan elit maupun ekonomis, pembangunan fasum semacam pasar seringkali tidak menjadi focus fasilitas utama . Akibatnya  penghuni pilihannya pada pasar tradisional disekitarnya. Pasar tradisional yang terkesan becek, kotor, kumuh, dan banyak preman, tentu bukan tempat belanja yang layak untuk ibu-ibu terutama wanita karir, tetapi apa mau dikata mereka tak punya alternatif.  Jadi perlu disiasati agar kesan kumuh pasar tradisional menjadi penuh keasrian dan rapi. Tentu saja hal itu membutuhkan pemikiran pihak pengelola agar mendandani  pasar tradisional menjadi pasar modern, tapi tetap mempertahankan sifat-sifat tradisionalnya.
Sifat pasar tradisional yaitu masih terdapat tawar menawar secara langsung, antara konsumen (pembeli) dan produsen(pedagang atau penghasil ). Transaksi langsung tersebut mulai dari  kebutuhan bahan-bahan masakan yang segar bahkan bumbu komplit sampai barang kelontong, buah bunga segar maupun peralatan rumah tangga. Dalam pasar tradisional konsumen diharapkan merasa nyaman dan aman ketika mereka berbelanja. Berdesakan, bau tidak sedap,banyaknya copet, pengamen, pengemis dan lapak yang seadanya, itu bukan sifat-sifat pasar tradisional. Hal diatas tadi adalah ekses dari pengelolaan pasar tradisional yang kurang baik, sehingga ketika berlangsung bertahun-tahun maka image yang terbangun terkesan adalah kesemrawutan pasar tradisional. 
Pasar tradisional yang dikelola secara modern, sebenarnya cukup dibangun dengan bangunan di atas tanah 4 hektar, terdapat bangunan dengan kapasitas berkisar 2000 lapak ukuran rata-rata 10m2, lahan area parkir pengunjung dan lahan untuk naik turunnya barang dagangan. Jika ditata dengan management pasar modern, dimungkinkan akan meningkatkan pendapatan pedagang secara optimum. Secara umum pasar ini tidak merubah sifat dan kebiasaan pasar tradisional. Pertama; Di lapak  para pedagang menjajakan dagangannya, mulai dari segala jenis sayuran, bumbu masak, tempe, tahu, dan bahan makanan lainnya hingga pedagang ikan dan daging ada di sini, layaknya pasar tradisional biasa. Bedanya dengan pasar tradisional biasa, lapaknya tertata rapi, bersih asri dan teratur.
Pengaturan lapak  terletak di los bagian dalam bangunan pasar, dan sengaja dibuat sedikit tinggi sekitar 1m-an, sehingga pembeli tidak perlu jongkok pada saat berbelanja. Di bagian tengah terdapat 509 unit lapak dengan ukuran 5 meter persegi per unit (couple), terbagi dalam beberapa kelompok lapak sesuai dengan jenis dagangannya. Ada lorong untuk pedagang sayur, lorong pedagang daging, di bagian lain khusus untuk pedagang ikan basah.
Masih di bagian dalam pasar, lapak-lapak ini dikelilingi oleh 320 kios dengan ukuran antara sembilan hingga 15 meter per-unit. Lalu, di sisi luar bangunan pasar yang berbentuk empat persegi terdapat 200 ruko dengan ukuran 40 meter persegi per-unit Pasar Setoan Modern  ini tidak hanya berlangsung dari pukul 04.00 hingga pukul 17.00 WIB yang merupakan jam operasi pasar, tapi pada malam hari giliran kafe tenda menggelar berbagai jenis kuliner. Tidak kurang dari 100 buah kafe tenda yang berdiri di lahan parkir seluas 0,8 hektar yang mengitari bangunan pasar.
Pengemasan pasar tradisional menjadi pasar modern, seperti Pasar Setoan Modern ini, diharapkan mampu menahan gempuran mal, supermarket, dan hypermarket. Ada anggapan bila Pasar Setoan Modern setelah dibangun di Jember tidak akan diminati pengunjung. Harapanya pengunjung yang berbelanja di sini adalah ibu atau bapak-bapak tidak hanya dari kelas menegah bawah tetapi juga dari kelas menengah ke atas. Mereka berpakain rapi dan necis dengan dandanan yang apik. Para pengunjung ini bukan hanya dari kawasan perumahan, tapi juga dari perumahan lain di seputar kecamatan sumbersari dan bahkan kecamatan lainnya.

Para pedagang di Pasar Setoan Modern  ini diharapkan nantinya berhimpun sebuah organisasi beranggotakan  pedagang . Hal itu dibentuk sebagai upaya mewujudkan salah satu basis ekonomi rakyat yang bisa diandalkan, dan mempertegas peran pedagang pasar sebagai bagian tak terpisahkan dari sistem ekonomi nasional. Para pedagang akan dicreated  memperoleh beberapa keuntungan, antara lain: kemudahan mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), menjalin hubungan yang baik sesama pedagang, dan menjalin hubungan yang baik antara pedagang dan pengelola pasar sebagai mitra bisnis yang saling menguntungkan.

Selasa, 07 Agustus 2012

pasang surut usaha kripik singkong

Makanan ringan semacam keripik singkong merupakan salah satu produk makanan  yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan harga yang ditawarkan terjangkau untuk semua kalangan, menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai kita bersama rekan dan keluarga.

Dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini keripik singkong mulai diinovasikan menjadi keripik pedas dengan beberapa tingkatan level. Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen keripik singkong mulai beralih jalur dengan menambahkan ekstra pedas pada produk keripik yang diciptakannya. tetapi lain halnya komunitas produsen kripik singkong di kebonsari kecamatan sumbersari kabupaten jember ini.Mereka masih berkeyakinan bahwa rasa yang naturaklah yang masih familier dengan lidah konsumen kita. Alasan lainnya adalah ketika mereka mau bereksperimen mengenai rasa, ketakutan terbayang jika harga akan naik atau volume yang akan dikurangi.Berarti konsumen akan terkena dampaknya, akibatnya adalah pengurangan konsumen. Dengan menambah rasa pedas misalkan berarti biaya produksi akan bertambah sementara, keuangan mereka sangatlah ngepres untuk produksi.

Meskipun sebenarnya, produk keripik singkong pedas bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal peningkatan level rasa pedas yang ditawarkan, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya. "kalo saya lebih suka yang biasa mas, produksinya nggak terlalu spekulasi."kata Misdek salah satu produsen kripik diwilayah kebonsari jember.Sedangkan Heri menyatakan keluhan bahan baku, yang kadang-kadang naiknya nggak aturan.Ada pikiran untuk joint dengan produsen ketela.karena bahan baku singkong ini harus baru. Sedangkan Jayadi yang boleh dikatakan baru menekuni usaha ini, punya pendapat lain mengenai usaha ini, usaha ini relatif lebih aman dan masih bisa diandalkan pendapatannya asalkan bahan bahan baku yang utama tidak naik melulu.Misalnya gas, minyak goreng , gula maupun garan dan bumbu lainnya.
bersatunya produsen bahan baku kripik singkong dan pengusaha kripik singkong mungkin akan menjadi inspirasi kaoen sekerdja di Repoeblik Indonesia ini kelak akan menjadi gerakan massa rakyat demi kesejahteraan bersama.


 


Senin, 30 Juli 2012

jangan ditahan tahan pangan untuk rakyat

Gerakan ketahanan pangan ternyata tidak hanya di monopoli oleh program departemen pertanian semata tetapi melalui pintu lainyya.Ketahanan pangan dinilai sangat urgent oleh SBY. Maka Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan investasi BUMN sekitar Rp 840 triliun untuk mewujudkan program percepatan dan perluasan pembangunan yang dibagi menjadi enam koridor ekonomi. Peranan BUMN sangat signifikan dalam pembangunan nasional, baik secara langsung terhadap anggaran, pengembangan sektor usaha, maupun dukungan terhadap kegiatan pro rakyat. Investasi BUMN tersebut telah disampaikan secara resmi dalam rapat kerja yang dipimpim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama jajaran menteri bidang ekonomi, para gubernur seluruh Indonesia, dan para direksi dari 67 BUMN.

"Dana investasi untuk keperluan belanja modal (capex) tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan 6 koridor dan 8 sektor, dengan fokus utama pembangunan infrastruktur dan konektivitas, pengembangan industri sesuai dengan keunggulan masing-masing koridor ekonomi," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta kemarin.

Selanjutnya, dana investasi itu juga digunakan untuk penguatan ketahanan pangan dan energi serta pelaksanaan proyek-proyek BUMN yang mampu memberikan efek ganda bagi penyerapan tenaga kerja langsung maupun tidak langsung. Untuk percepatan dan perluasan pengembangan usaha tersebut, "BUMN akan terus memacu pertumbuhan capex dari tahun ke tahun, selain juga mengoptimalkan penggunaan belanja operasional (opex) BUMN tahun 2011 untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk dan layanan," katanya.

Namun, Mustafa mengatakan, efisiensi juga akan tetap dilaksanakan melalui pengadaan barang dan jasa bersama untuk BUMN sejenis dengan senantiasa melaksanakan evaluasi biaya operasi yang tidak mengikat.

Peran BUMN terhadap pembangunan nasional terutama program pro rakyat, kata dia, sesungguhnya sudah terlaksana dan akan tetap dilanjutkan. Itu meliputi stabilisasi harga pangan, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), program rumah murah, angkutan umum murah, dan program air bersih.

Menurut dia, peran BUMN terkait program pro rakyat, antara lain dilakukan melalui dukungan KUR, public service obligation (PSO) yang mencapai Rp 201,3 triliun pada tahun 2010, dan penyaluran dana program kemitraan Rp 14,1 triliun dengan 750.000 mitra binaan serta program bina lingkungan Rp 4,3 triliun. Program kemitraan dan bina lingkungan tersebut merupakan akumulasi sampai dengan target 2011 yang penyalurannya disesuaikan dengan bentuk kebutuhan masyarakat seperti pengembangan pedesaan (Kampung BUMN), revitalisasi perkebunan rakyat, pengembangan kewirausahaan, dan penghijauan kawasan.

Meski menyanggupi investasi hingga 2014 yang sangat besar itu, dia mengharapkan, adanya dukungan pemerintah untuk mewujudkan equal level of playing field bagi BUMN untuk menjalankan usaha. "Dengan adanya unsur kesetaraan dalam menjalankan usaha tersebut, diharapkan dapat mengoptimalkan kontribusi BUMN terhadap negara," ujarnya.

Terkait hal itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, sejumlah BUMN siap berinvestasi dalam 17 proyek selama 2011-2014 untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi nasional. Proyek-proyek tersebut bernilai di atas Rp 1 triliun dan tersebar di sejumlah koridor atau daerah di Indonesia. "Itu menyangkut infrastruktur dan industri unggulan di setiap koridor," kata Hatta.

Hatta mengatakan, pemerintah juga melibatkan dunia usaha dan swasta asing lewat investasi langsung maupun program kemitraan pemerintah dan swasta.Sebelumnya, Hatta juga mengatakan, komitmen BUMN terhadap percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi pada 2011-2014, dasar hukum yang bisa mengikat badan usaha milik negara tersebut adalah RUPS dan langsung di bawah pengawasan Menteri BUMN.

Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, perekonomian nasional tidak bisa tumbuh tinggi tanpa dorongan dari sektor ekonomi daerah. Karena itu, keberadaan enam koridor ekonomi dianggap mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7 persen per tahun.

Apalagi, lanjut dia, daya dorong ekonomi daerah berdasarkan keunggulan daerah akan dibangun melalui pembangunan enam koridor ekonomi. Keenam koridor ekonomi itu yakni Sumatera sebagai pusat sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional, Jawa sebagai pendorong industri dan jasa nasional, dan Kalimantan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung energi nasional.

Selain itu, Sulawesi sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan nasional, Bali-Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional, dan Papua-Maluku sebagai pengolahan sumber daya alam yang melimpah. Lebih jauh dia mengatakan, keberadaan enam koridor ekonomi memiliki fungsi strategis untuk menghasilkan dampak ekonomi nasional, khususnya industri unggulan daerah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7 persen per tahun. Dengan koridor ekonomi itu, lanjut dia, pendapatan regional domestik bruto (PRDB) diperkirakan meningkat hingga empat kali lipat, yakni dari 555 miliar dolar AS pada 2010 menjadi 1,09 triliun dolar AS pada 2015 dan 2,16 triliun dolar AS di 2030. Selain pembangunan koridor ekonomi, dia mengatakan, pemerintah juga berupaya membangun keterhubungan antardaerah atau yang dikenal dengan istilah domestic conectivity.

Di sisi lain, dalam pengembangan kawasan pembangunan ekonomi terpadu (Kapet) Kepala Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengaku, sepanjang 2005-2010, sebanyak 14 kawasan Kapet baru merealisasikan investasi sebesar Rp 27,5 triliun yang setara dengan 3,14 persen dari total investasi nasional . Banyak infrastruktur besar yang tidak berjalan karena mengharapkan investasi, sementara itu investor juga melakukan perhitungan jika ingin berinvestasi dalam suasana global yang belum begitu kondusif. (Bayuyab)

Selasa, 28 Februari 2012

MATURITY..kematangan psikologis pemimpin

Perkembangan manusia,mengalami dua macam perkembangan yaitu jasmani dan perkembangan rohani. Perkembangan jasmani diukur berdasarkan umur kronologis, puncak perkembangan jasmani yang dicapai manusia disebut kedewasaan. Sebaliknya perkembangan rohani diukur berdasarkan tingkat kemampuan (Abilitas), pencapaian tingkat abilitas tertentu bagi perkembangan rohani disebut istilah kematangan (Maturity).
Dibawah ini kami mencoba untuk memaparkan criteria pemimpin yang matang psikologis, istilah  perkembangan untuk menunjukkan bahwa seseorang menanggapi keadaan atau lingkungan dengan cara yang tepat. inilah yang diharapkan publik dalam masyarakat di Republik ini. matang dalam pengambilan keputusan dan bijak dalam menanggapi segala ktitik tetapi tidak macak tuli dan bisu diam seribu basa tanpa respon secara verbal sedikit pun.
Pengertian Matang psikologis
Manusia mengalami dua macam perkembangan yaitu perkembangan jasmani dan rohani. Perkembangan jasmani diukur berdasarkan umur kronologis. Puncak perkembangan jasmani yang dicapai manusia disebut kedewasaan, sebaliknya perkembangan rohani diukur berdasarkan tingkat kemampuan (Abilitas). Pencapaian tingkat abilitas tertentu bagi perkembangan rohani disebut istilah kematangan psikologis (Maturity).

gambar kepala sapi dan badannya

sapi dicombor jamu

kandang ternak sapi
simmental-sapi inggris
sapi madura
hereford-sapi inggris




Jumat, 17 Februari 2012

CURAHNONGKO DESA POTENSIAL YANG TERSEMBUNYI




Desa Curahnongko memiliki karakteristik yang berbeda dengan desa lainnya di Kabupaten Jember. Desa ini terletak hampir ujung timur selatan yang berbatasan langsung dengan perkebunan PTPN XII. Desa ini sebelah utara dibatasi oleh hutan jati Perum Perhutani, sebelah selatan ada TN merubetiri dan Timur dibatasi lereng yang dibawahnya sawah yang luas sejauh mata memandang. Memiliki sawah seluas 784 ha dengan panen jagung sebanyak 3.000 ton pertahun, hampir setiap rumah tangga memilik ternak khususnya sapi dengan pakan limbah pasca panen kedelai.
Lebih dari 300 sarjana sudah dilahirkan dari desa ini, lebih dari 100 diantaranya para sarjana tersebut kembali ke desanya untuk bertani sebagai pilihan untuk menjalani kehidupannya dengan penuh percaya diri. Tapi sayang sudah banyak menjadi TKI, dua tahun terakhir saja sudah lebih dari 700 orang menjadi TKI, permasalahan yang menonjol kurangnya informasi tentang kebijakan Pemerintah Pusat yang mendukung sektor pertanian padahal di desa ini 90% petani, begitu terlalu sulitnya untuk mendapatkan air untuk pertanian padahal dulu air begitu berlimpah, ini akibat debet air yang mengalir ke desa ini rendah dan terjadinya pendangkalan irigasi teknis. Serta sulitnya untuk mendapatkan permodalan dari pihak bank.
Untuk mengetahui permasalahan sebenarnya yang terjadi di lapangan tim bulletin Bermass mewawancarai Yateni yang pernah mencalonkan Kepala Desa Curahnongko yang sering dijuluki sebagai sesepuh atau kange, karena dituakan oleh komunitasnya.
Apa potensi pertanian utama dari Desa Curahnongko?
Sebenarnya saya nggak terlalu mengerti potensi utamanya , tetapi yang Nampak dimata saya adalah padi dan jagung selain itu ada sebagian kecil berupa cabe, jeruk dan hasil tembakau ketika musimnya.
Seberapa banyak hasil jagung rata-rata perhektar permusim?
Hasil jagung  permusim rata-rata 4,5 ton perhektar tapi untuk masa tanam kedua hanya maksimal 3 ton saja, hal ini karena kesulit­an untuk mendapatkan air. dalam 100ha saja telah menghasilkan pendapatan kurang lebihnya 1 milyard rupiah.ADD saja hanya 300 juta, PNPM hanya lebihkurang 500juta. jika dikelola dengan baik hasil bumi petani curahnongko pasti petani akan sejahtera.

MANFAAT BETERNAK SAPI POTONG


Sapi yang ada sekarang ini berasal dari Homacodontidae yang dijumpai pada babak Palaeoceen. Jenis-jenis primitifnya ditemukan pada babak Plioceen di India. Sapi Bali yang banyak dijadikan komoditi daging/sapi potong pada awalnya dikembangkan di Bali dan kemudian menyebar ke beberapa wilayah seperti: Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi.        Sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi. Sapi jenis Aberdeen angus banyak terdapat di Skotlandia. Sapi Simental banyak terdapat di Swiss. Sapi Brahman berasal dari India dan banyak dikembangkan di Amerika.

Jenis sapi potong yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia dan sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis sapi potong itu, masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan).Sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura. Selain itu juga sapi Aceh yang banyak diekspor ke Malaysia (Pinang). Dari populasi sapi potong yang ada, yang penyebarannya dianggap merata masing-masing adalah: sapi Bali, sapi PO, Madura dan Brahman.

Sapi Bali berat badan mencapai 300-400 kg. dan persentase karkasnya 56,9%. Sapi Aberdeen angus (Skotlandia) bulu berwarna hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk dipelihara sebagai sapi potong. Sapi Simental (Swiss) bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau kekuning-kuningan. Pada bagian muka, lutut kebawah dan jenis gelambir, ujung ekor berwarna putih.

Sapi Brahman (dari India), banyak dikembangkan di Amerika. Persentase karkasnya 45%. Keistimewaan sapi ini tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan, jenis pakan (rumput dan pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun. Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas.

Memelihara sapi potong sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging dan susu, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang dan sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan meranih gerobak, kotoran sapi juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur.

Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1)  Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.
2)  Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan
3)  Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia.

Mengenai persiapan lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya lebih baik dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang. Dengan membuat kandan bersama secara terpadu , sehingga masih bisa dimafaatkan limbah ikutannya. seperti air kemih dan clethongnya.




sapi potong dapat pula dipadukan kegiatan pertanian terpadu



beberapa produk ikutan yang mampu menambah value


manfaat limbah dari kotoran sapi baik urine maupun clethong









daulat pangan harus diwujudkan

Kabupaten Jember , mempunyai karakteristik sosio-agraris dengan keanekaragaman etnis sebenarnya mempunyai ciri dan karakter pangan tradisional yang dapat menjadi “counter culture” modernitas. Masih adanya beberapa produk pangan seperti jenis beras lokal, nasi jagung, tiwul, gadung, suwek, umbi-umbian serta makanan khas daerah menjadi bukti adanya pelestarian kreatifitas masyarakat terhadap pangan lokal. Walaupun terjadi peminggiran pemahaman pangan lokal oleh budaya praktis dari masyarakat modern. Untuk itu diperlukan keterlibatan semua elemen masyarakat dalam memelihara dan menguatkan pemahaman akan pentingnya pangan lokal sebagai bagian dari mewujudkan ketahanan pangan untuk merebut kedaulatan pangan rakyat. Hal ini juga perlu adanya kebersamaan program antara pemerintah, DPRD dan petani dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan tetap melibatkan komponen masyarakat dan organisasi petani sebagai basis produksi.
pada stiap organ tani di Jember untuk sebisanya membudidayakan tanaman pangan dan mengkonsumsinya dan membuat variasi makanan sehingga dalam keadaan rawan pangan nantinya yang disinyalir terjadi di 2013-2014 masyarakat tetap surviver.Hidup petani Jember..Hidup kaoem tani Indonesia..(JB, aktivis tani,mahasiswa jurusan ks di fisip UJ ) 

pemda harus himbau petani pakai pupuk organik

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Gatot Irianto meminta pemerintah daerah untuk mendorong petani menggunakan pupuk organik. “Kasihan kalau petani terus dihadapkan dengan pupuk anorganik (kimia), makanya pemerintah daerah harus menggenjot penggunaan pupuk organik,” katanya pada rapat koordinasi Kebijakan Pengawasan Pupuk Bersubsidi . Menurutnya, jika petani selalu dihadapkan penggunaan pupuk kimia, maka anggaran untuk subsidi yang dialokasikan pemerintah akan tetap tinggi, makanya pemerintah daerah harus mendorong penggunaan organik.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan kabupaten dan kota agar mengalokasikan dana pendampingan pengawasan pupuk bersubsidi dari APBD untuk penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP).Hal itu karena pemerintah pusat telah mengalokasikan APBN untuk penguatan KPPP Provinsi Sumbar dan kabupaten/kota pada tahun ini sebesar Rp70 juta.Selain itu, dialokasikan untuk pemberdayaan PPNS pupuk dan Pestisida senilai Rp75 juta, pendampingan subsidi pupuk provinsi dan 18 kabupaten/kota Rp40 juta dan pendampingan bantuan langsung senilai Rp30 juta.“Anggaran dari pemerintah pusat itu hanya sebagai stimulan dan diharapkan dapat didukung dari APBD provinsi dan kabupaten dan kota juga,” ujarnya

Selasa, 14 Februari 2012

praktek pertahankan keutuhan benih lokal


Salam jerami, 
Bahwa petani mampu untuk membuat benih  sendiri, memuliakan dan melestarikannya. Beberapa organisasi telah melestarikan  benih-benih lokal (sekti jember : padi lokal rojolele,pandanwangi, menthik,gondoarum), mengembangkan benih baru, serta membuat lumbung benih dan  terus menerus menanamnya walaupun di lahan sempit.
Kaum tani sepakat menyatakan bahwa:
  1. Benih adalah sesuatu yang hidup dan sakral, dan tidak untuk dikomersialisasi
  2. Petani adalah pemilik benih dan hak petani untuk membuat, mengkonservasi,  mengembangkan dan mendistribusikan benih harus diakui dan dihargai.
  3. Petani yang membuat dan menyimpan benih tidak boleh dikriminalkan berdasarkan  hukum lokal, nasional dan internasional justru harus didukung dan dilindungi.
  4. Petani berhak mendapatkan akses teknologi tepat guna yang sesuai dengan  kondisi lokal

 
Karena itu kaum tani mendesak pemerintah untuk,
  • Merevisi semua undang-undang yang tidak sesuai yang justru melarang petani membudidayakan dan membuat benihnya sendiri;
  • Mengakui benih temuan petani dan melindungi pengetahuan petani dalam mengembangkan benih lokal.
  • Memfasilitasi pelestarian dan pengembangan benih-benih oleh petani yang mampu beradaptasi dengan kondisi lokal.
  • Memfasilitasi pendidikan dan latihan pembuatan benih di tingkat petani dan  membantu mendokumentasikannya.
  • Mengakui Hak Petani atas Benih secara penuh dengan mengimplementasikan UU No 4 tahun 2006 tentang ratifikasi ITPGFRA secara penuh.